Posted by : alifmimra Khamis, 12 Jun 2014

Persoalan :
Apakah benar puasa setelah nisfu sya’ban (setelah tanggal 15) adalah haram?

Jawapan :
Menurut madzhab Imam Syafie yang dikukuhkan adalah haram (makruh karohatattahrim). Dan menurut jumhur ulamak dari Madzab Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan Imam Malik hukumnya tidak haram.

Dan haram hukumnya puasa setelah nisfu sya’ban menurut madzhab Imam Syafie. Akan menjadi tidak haram dengan 3 perkara :

1. Kerana kebiasaan puasa, seperti orang yang biasa puasa Isnin dan Khamis, maka ia pun boleh melanjutkan puasa Isnin dan Khamis meskipun sudah melewati nisfu sya’ban.

2. Untuk mengganti(qadha) puasa, misalnya seseorang punya hutang puasa belum sempat mengganti sehingga nisfu sya’ban, maka pada ketika itu berpuasa setelah nisfu sya’ban untuk qadha hukumnya tidak haram.

3. Dengan disambung dengan hari sebelum nisfu syaban, misalnya dia berpuasa tanggal 16 sya'ban kemudian disambung dengan hari sebelumnya yaitu tanggal 15 sya'ban. Maka puasa di tanggal 16 tidak lagi menjadi harom.

Pendapat ulama Syafi’iyah yang mengatakan haram dan akan menjadi tidak haram dengan 3 hal tersebut di atas karena mengamalkan semua riwayat yang bersangkutan dengan hal tersebut.

Seperti Hadith yang diriwayatkan oleh :

a. Imam Tirmidzi, Imam Abu Daud dan Imam Ibnu Majah :

" إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلَا تَصُومُوا"

"Apabila sudah pertengahan Sya'ban, maka janganlah kalian berpuasa." (H.R. Al-Tirmidzi)

b. Imam Bukhori dan Imam Muslim yang artinya :

" لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ "

“Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan, kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa sunah, maka bolehlah ia berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).

c. Hadits riwayat Imam Muslim :

" كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً "

“Nabi S.A.W biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya dan hanya sedikit saja hari-hari berbuka beliau di bulan sya’ban” (HR. Imam Muslim).

Dari hadith-hadith di atas, hadith pertama Rosulullah melarang puasa setelah nisfu Sya'ban dan hadis kedua Rosulullah melarang puasa setelah nisfu Sya'ban kecuali orang yang punya kebiasaan puasa sebelumnya. Dan hadits yang ketiga menunjukkan bahwa Rosulullah puasa ke banyak hari-hari di bulan sya'ban .

Kesimpulannya :
Berpuasalah sebanyak-banyaknya di bulan Sya'ban dari awal sya'ban hingga akhir. Dan jangan berpuasa setelah tanggal 15 Sya'ban kecuali engkau sambung dengan hari sebelumya, atau untuk mengganti puasa atau kerana kebiasaan berpuasa di hari-hari sebelumnya.

Wallahu a’lam


Sumber: Buya Yahya Hafizahullah

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogroll

Blogger news

- Copyright © Portal Pena Dakwah -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -